IwanUdin

Asli Majapahit

Suka Sayur Asem

Hobi Jalan-jalan

H u m o r i s

Open Mind

Penikmat Kopi

Rada Nyleneh

IwanUdin
IwanUdin
IwanUdin
IwanUdin
IwanUdin
IwanUdin
IwanUdin
IwanUdin

Asli Majapahit

Suka Sayur Asem

Hobi Jalan-jalan

H u m o r i s

Open Mind

Penikmat Kopi

Rada Nyleneh

My Thought

Maestro atau Godfather ?

9 Mei 2020 Uneg-uneg
Maestro atau Godfather ?

Kau bagai sutradara, sandiwara cinta

Akulah pemainnya dalam kisah nyata…

(Didi Kempot – Sutradara Cinta)

Adakah syair dan lagu Mas Didi Kempot di atas bernuansa campursari, kawan?

Itu dia, uneg-uneg dalam hati kali ini. Sebutan untuk beliau sebagai Maestro Campursari, sepertinya kurang pas. Karena alunan musiknya (menurut saya pribadi) memang bukan campursari dan syair-syairnya pun juga belum bercampursari. Bener nggak sieh.. ?!

Sewu Kuto nya Mas Didi Kempot inipun (menurut saya) liriknya adalah bahasa jawa ‘pergaulan’ alias sehari-hari dan bukan bahasa campursari. Berbeda dengan alunan syair dan lagu milik Alm Manthous (nama asli Anto Sugiartono), yang saya tahu 80-90% murni berbahasa jawa campursari. Monggo disimak lagu beliau dibawah ini.

Mungkin.. mungkin loh yaa.. (just my opinion) Pak Manthous inilah yang bisa dikatakan Maestro Campursari. He..he..he

Pripun… Bagaimana, Kawan..?
Buatku, Lord Didi Kempot lebih dari seorang Maestro. Apalagi Maestro Campursari. Bahkan dengan kesederhanaan, kesahajaannya (humble) sampai dengan aksi panggung dalam syair-syairnya, beliau malah bisa dikatakan dalam level sosok People Power.

Pakdhenya Ati Ambyar atau The Godfather of Brokenheart, frase itu sepertinya sudah paling cocok untuk Mas Didi Kempot. Atau mungkin bisa ya, Sang Legenda Patah Hati, karena lagu-lagunya yang memang mayoritas menceritakan gundah gulananya, hati terluka dalam percintaan dan kehidupan pada umumnya. Meski kita masih jumpai beberapa lagu campursari, keroncong, pop-dut (Pop Dangdut) bahkan religi yang pernah beliau nyanyikan.

Didi Kempot

Maaf, jika ada yang kurang berkenan dengan uneg-uneg saya ini. Terutama untuk semua kawan, saudara dan relasi yang sudah mengikrarkan diri sebagai Sobat Ambyar. Bukan untuk menambah polemik neko-neko. Sekali lagi, sekadar lamunan hati yang sengaja saya tuangkan dalam tulisan kecil ini.

Sugeng Tindak, Mas Didi.

Dionisius Prasetyo memang sudah tiada, namun Didi Kempot adalah legenda.

———
Biografi Manthous (Wikipedia)
Sumber Gambar : Instagram “didikempot_official” & KapanLagi.com

 >

Beberapa iklan yang ada dalam situs ini dimunculkan otomatis oleh Google, tergantung apa yang pernah / sering Anda cari di Google atau kata yang terkandung di situs atau artikel. Iklan terkadang bertentangan dengan isi situs ataupun menampilkan hal-hal yang berlawanan dengan konten web. Semuanya di luar kendali dan unsur kesengajaan dari pemilik situs.
Taggs:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments